Pelukan Dikala Rembulan

Rembulan nan elok terlihat dilangit malam.

Bintang kecil menari-nari dengan luwesnya.

Dan dinginnya malam seakan sirna ditelannya.

Pernah kah kita seperti ini sebelumnya?

Seperti rembulan dan bintang yang akan menemani malam?

Mulut kita seakan bisu,

tapi tidak dengan hati yang bisa berucap walaupun tak terdengar.

Mata kita seakan buta,

tapi tidak dengan hati yang bisa melihat walaupun tak tampak.

Dan telinga seakan tuli,

tapi tidak dengan hati yang selalu mendengarkan resahannya.

Kita begitu dekat, namun tak dapat menyatu.

Kita begitu tampak, namun tak terlihat.

– Muhammad Julindra

Leave a comment